70000 TAHUN YANG LALU, MANUSIA DIBUMI TINGGAL 2000 ORANG
Sebelum Zaman Batu, manusia secara bertahap mengalami pemisahan menjadi komunitas yang relatif kecil, kemudian jumlah populasi manusia meningkat lagi sampai ke wilayah lain. Para peneliti mengatakan bahwa pada 90.000 hingga 135.000 tahun lampau, di Afrika timur mengalami kekeringan iklim parah. Perubahan iklim menyebabkan perubahan pada populasi manusia, sehingga mereka dipisahkan menjadi komunitas kecil yang terisolasi, relatif independen dan tertutup.
“Hingga pada 70.000 tahun silam, oleh karena perubahan iklim menyebabkan jumlah manusia purba turun menjadi 2.000 orang, sehingga manusia kala itu terancam punah,” kata Meave Leakey, ahli paleontologi Amerika. Sementara menurut Spencer Wells, peneliti dari National Geographic Institute, Amerika Serikat, studi terbaru ini menunjukkan kemampuan luar biasa dari genom manusia, dan mengungkap sejumlah peristiwa penting dalam sejarah umat manusia.
Sebelumnya, dengan menggunakan DNA mitokondria, peneliti menelusuri asal usul manusia modern yang dapat ditelusuri kembali hingga 20,000 tahun silam. Sekitar 60,000 tahun lampau, manusia bermigrasi dari Afrika dan menyebar ke berbagai belahan dunia, namun para ilmuwan sedikit mengetahui informasi terkait. Semakin banyak bukti menunjukkan, bahwa ilmu pengetahuan manusia masih sangat terbatas, para arkeolog modern terus menerus menemukan bukti eksistensi peradaban prasejarah. Bahkan peradaban prasejarah sangat maju, yang tidak dapat dicapai oleh tingkat teknologi modern. Fosil jejak kaki manusia pada 600 juta tahun silam
Pada bulan Juni 1968 lalu, seorang kolektor fosil amatir bernama William J.Meister menemukan fosil jejak kaki manusia purba di Antelope Springs, negara bagian Utah, Amerika Serikat. Fosil tersebut menunjukkan sebuah bentuk sandal yang menginjak di atas trilobite (binatang samudera yang halus-kecil / tidak memiliki ruas tulang belakang). Sejarahnya diperkirakan sudah 300 juta hingga 600 juta tahun
No comments:
Write comments